Puluhan Ribu Warga Turun ke Jalan Membela Tempat Suci
Gaza – Infopalestina: Puluhan ribu warga warga turun ke jalan menggelar unjuk rasa kemarin Jumat (12/3) yang diserukan oleh faksi-faksi perlawanan Palestina di Jalur Gaza untuk membela tempat-tempat suci dan menentang politik yahudisasi Israel dan pembangunan pemukiman yahudi.
Jalan-jalan dipenuhi warga pengunjuk rasa yang berangkat dari masjid-masjid di Tepi Barat sebelum mereka berkumpul di halaman depan gedung parlemen Palestina di Gaza.
Dr. Khalil Hayyat, anggota biro politik Hamas menegaskan, aksi ini sangat besar sebab diserukan oleh seluruh faksi-faksi perlawanan Palestina (Hamas, Jihad Islami, Front Nadlal, Shaiqah, Qiyadah Ammah, dan asosiasi ulama Palestina dan lain-lain).
Ia menegaskan, aksi ini sebagai ungkapan persatuan dalam membela tempat suci. Ia menegaskan bahwa lebih banyak sesuatu yang bisa menghimpun dan menyatukan Palestina dari pada yang memecah belah. Kerenanya, para peserta pengunjuk rasa memilih mengibarkan bendera Palestina sebagai wujud persatuan.
“Tidak aneh kita melihat persatuan barisan ini dalam membela tempat suci. Kami keluar ke jalan dengan satu hati mengibarkan bendera Palestina; pesannya lebih banyak yang mempersatukan kami daripada yang menceraiberaikan kami. Bahwa tempat suci, kamp pengungusi kami, rakyat kami di manapun berada dalam satu nasib, harapan, persatuan dan kembali ke Palestina dengan izin Allah,” tegas Khalil Hayyah.
Khalil Hayyah mengungkapkan keanehannya terhadap sikap Fatah yang mau berundingan dengan Israel padahal mereka sudah diisolasi oleh rakyat kami. “Perundingan macam apa ini? Mereka berunding dengan musuh sementara rakyatnya mengisolasi mereka,” Ujar Hayyah.
Ia menegaskan, mereka kembali ke perundingan, sementara Israel menjadikan perundingan itu sebagai legitimiasi dan menutupi aksi yahudisasi Al-Quds dan mengukuhkan permukiman yahudi.
“Warga Palestina di Al-Quds saat ini membela harga diri umat,” tegasnya.
Ia menyerukan kepada rakyat Palestina untuk melawan musuh Israel. “Kami tidak punya pilihan lain kecuali melawan rencana jahat Israel yang ingin menghabisi dan menghancurkan tempat suci kami,” tuturnya.
“Palestina adalah bumi Islam, masalah Islam, dimensinya Islam, maka ketika hendak dicabik-cabik oleh musuh Israel, maka sudah saatnya umat bangkit dan tidak ada waktu untuk menunggu. Apakah kalian menunggu sampai masjid Al-Aqsha dihancurkan?” Hayyah mempertanyakan.
Hayyah menyerukan kepada Fatah agar melepaskan tangan-tangan kelompok perlawanan untuk menghadapi Israel. Sebab Israel tidak akan hengkang dari Palestina kecuali dengan pedang dan senapan.
Di sisi lain, Dr. Muhammad al-Hindi, anggota biro politik Jihad Islami di Palestina menegaskan komitmen gerakannya terhadap pilihan perlawanan. Ia menyerukan persatuan dan menghindarkan diri dari perpecahan dalam menghadapi rencana-rencana jahat Israel.
Al-Hindi menyerukan kepada pimpinan Arab untuk tidak memberikan legitimasi untuk memulai perundingan dengan Israel. “jika kalian ingin cuci tangan dari Palestina, maka jangan kalian beri legitimasi kepada orang yang ingin berlepas dari hak-hak Palestina. namun jika dalam darah kalian masaih ada darah orang-orang bebas dan sisa-sisa cinta kepada tempat isra Rasulullah Muhammad, maka minimal kalian tidak memberikan legitimasi kepada pihak Otoritas Palestina untuk berunding dengan Israel,” seru Al-Hindi kepada Arab.
Kepada Otoritas Palestina Al-Hindi menantang, “Jika kalian beranggapan bahwa pilihan strategi adalah perundingan damai dengan Israel, maka mari kita beradu argument di depan semua pihak. Ungkap apa yang sudah kalian capai selama 30 tahun berundingan Israel Israel. Terus teranglah kepada bangsa dan nyatakan bahwa kalian telah gagal dalam perjalanan perundingan ini.” Pungkas Al-Hindi. (bn-bsyr)
1. Obama adalah kepala negara Amerika Serikat, sang penjajah. Ini bertentangan dengan sikap politik Indonesia yang anti penjajahan.
2. Kedatangan Obama adalah untuk mengokohkan Indonesia sebagai negara kapitalis sekular. Sistem inilah yang menjadi sumber berbagai persoalan di Indonesia.
3. Kedatangan Obama juga untuk mengokohkan penjajahan ekonomi lewat perusahaan Amerika yang merampok kekayaan alam Indonesia di Aceh, Riau hingga Papua.
4. Kedatangan Obama merupakan bagian dari politik belah bambu di dunia Islam, yang menampilkan citra positif Amerika untuk menutupi kejahatannya di negeri Islam lainnya.
5. Obama memerangi kaum Muslim di Afganistan bahkan mengirim 30 ribu pasukan tambahan yang telah menewaskan ribuan umat Islam, termasuk anak-anak dan ibu-ibu.
6. Obama tidak sepenuhnya menarik pasukan AS di Irak yang selama pendudukan AS telah membunuh lebih 1 juta umat Islam.
7. Obama hingga saat ini belum menutup penjara Guantanamo sesuai janjinya, yang menjadi tempat penahanan dan penyiksaan banyak Muslim yang tidak bersalah dan tempat penghinaan terhadap Islam dan Al-Quran.
8. Obama dengan setia mendukung zionis Israel yang merampas tanah Palestina dan hingga saat ini terus terus membantai umat Islam di Palestina.
9. Obama tidak mengecam sama sekali Israel saat entitas Yahudi itu membantai lebih kurang 1300 Muslim di Gaza. Obama bahkan mendukung tindakan kejam Israel tersebut.
10. Status negara Amerika Serikat adalah Muhariban Fi'lan karena secara langsung memerangi umat Islam. Karena itu, Islam mengharamkan kaum Muslim melakukan hubungan dalam bentuk apapun dengan AS, termasuk menyambut kedatangan presidennya, apalagi menjadikannya sahabat dan tamu terhormat, karena AS adalah musuh Allah SWT dan umat Islam.
Sudah saatnya negara ini dipimpin dengan sistem Khilafah Islamiyah untuk menundukkan AS kepada syariah. Laa izzata illa bil Islam, La Islam illa bi Syariah, La Syariah illa bi Daulah Khilafah Rasyidah!
Source : BKLDK Semarang (site BKLDK Nasional : www.dakwahkampus.com)
Sejarah Beralihnya Kedokteran Islam Menuju Kedokteran Eropa
foto: Toledo, Andalusia (www. google.com)
Medicalzone.Org - Semoga catatan kecil ini dapat membuka cakrawala berpikir dan menggugah akal serta nuarni pembacanya, sehingga mutiara kecemerlangan kaum muslimin tidak terus tenggelam, akan tetapi dapat bangkit kembali dengan nafas dan optimisme yang baru
Pada abad ke-5 H, runtuhlah kemegahan Yunani dan kecongkakan Romawi di Eropa, filsafatnyapun sudah diambil alih pendeta-pendeta Nasrani yang berpaham jumud,takhyul, dan khurafat. Pada saat itu, Eropa sama sekali tidak mengenal ilmu kedokteran, yang ada hanya ilmu perdukunan dan pendeta Nasrani. Jika ada seorang rahib, iapun merangkap sebagai dukun. Diantara cara pengobatan yang dilakukan adalah dengan getaran tangan yang disebut Getaran Kasih. Rahib/dukun biasanya memejamkan matanya, kemudian pasien diraba dan dijengkali untuk mengetahui jenis penyakit yang dideritanya, lalu ia disuruh jongkok di bawah bayangan salib, dan diberi ramuan sambil dijampi. Begitulah yang dilakukan pendeta-pendeta Nasrani pada saat itu.
Seorang lulusan sebuah sekolah kedokteran bernama Constatin African dari Tunis menetap di Salerno dan mendirikan sebuah lembaga kedokteran yang ”meniru lembaga kedokteran di negeri Islam”. Ia juga menjadi pendeta di biara Monte Casino di Campiana sambil menerjemahkan kitab-kitab kedokteran dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin. Ia ”menyalin kitab-kitab kedokteran bahasa Arab ke dalam bahasa Latin” seperti kitab-kitab Hunain, Ishaq Juda, dan Ar-Razi dengan bantuan seorang Turki. Semua hasil terjemahan tersebut diakuinya sebagai karangan sendiri.
Pada tahun 463 H, kota Toledo (Andalusia, Spanyol) jatuh ke dalam kekuasaan Nasrani, Al-Jami’ah di Toledo dirampas, umat Islam yang tidak mau masuk Nasrani, dibunuh dengan sangat kejam, dibakar hidup-hidup, dicincang, disula, digergaji, diberikan pada Anjing dan banyak kekejaman-kekejaman lainnya. Orang islam yang lemah terpaksa murtad masuk Nasrani yang dijuluki dengan Mozarabes, diantara mereka terdapat banyak ilmuwan. Al-Jami’ah di Toledo, tetap berjalan, kitab-kitab syari’ah dibakar habis, yang tertinggal hanya sebagian kitab-kitab yang tidak syar’i.
Setelah Toledo menjadi ibu kota kerajaan Nasrani, seseorang yang bernama Archdeacon Dominico Gundisalvi, seorang ilmuwan yang mendirikan lembaga penerjemah, walaupun dewan gereja kurang menyepakatinya. Usaha penerjemahan ini akhirnya diikuti oleh negeri-negeri lainnya, diantaranya adalah :
1. Ibnu Dawud, disebut Avendeath, Abbink Deet atau Abindit. Ia seorang Yahudi Muslim, memahami bahasa Yahudi, Arab, Spanyol dan Latin. Ia berhasil menerjemahkan lebih dari 10 kitab besar berbahasa Arab yang kebanyakan adalah kitab ilmu falaq.
2. Gerar Cremona, seorang Yahudi kelahiran Cremona Italia pada tahun 492 H, telah menerjemahkan kitab-kitab kedokteran, farmasi, filsafat, dan matematika dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin yang hampir mencapai 80 kitab.
3. Abin Marki atau yang dikenal dengan Mark, seorang Yahudi Toledo, sahabat Gerar yang mampu berbahasa Yahudi, Spanyol, Arab dan Latin. Ia telah menerjemahkan kitab-kitab Ar-Razi, Hunain, dan Az-Zahrawi ke dalam bahasa Latin
4. Rufino, seorang Yahudi Italia, berhasil menerjemahkan karangan Hunain menjadi ”Questiones Medicae”, tediri atas beberapa jilid.
5. Abolard Bath, seorang Yahudi pembawa ilmu pengetahuan Islam ke Inggris, ia lulusan al-Jami’ah di Taledo, di inggris ia termasuk perintis Universitas.
6. Petrus Alphonsi, seorang tabib murtad kelahiran Toledo, berkebangsaan Arab. Ia bermukim di Inggris menjadi tabib istana Raja Henry I, ia menyebarkan ilmu pengetahuan Islam dan mendirikan sebuah universitas. Orang-orang keturunan Arab di Andalusia tetap dicurigai walaupun mereka sudah murtad dan memeluk Nasrani. Akhirnya karena tertekan, mereka pindah ke negara lain seperti ke Prancis, Jerman, Belanda dan Inggris. Keluarga Morris, yang terkenal di Inggris adalah keturunan mereka.
7. Faragutt, seorang Yahudi dari Girgenti, menerjemahkan kitab-kitab ilmu pengetahuan Islam untuk Raja Charles Anjou (tahun 1266-1285 M).
8. Mikail Sukuti, yang terkenal dengan nama Michael Scot, seorang Yahudi yang meninggal pada tahun 613 H, ia menjadi penerjemah di istana Raja Frederick II. Ia menerjemahkan Kitab al-Hayawan karangan Ibnu Sina ke dalam bahasa Latin menjadi ”De Animalibus” pada tahun 610 H.
9. Stephen, seorang tabib keturunan Yahudi yang berasal dari Pisa Italia, yang bermukim di Antiokia pada tahun 505 H. Ia menerjemahkan karangan Ali Abbas menjadi ”Liber Regalis”. Ia bermukim di Salerno dan menjadi guru besar di Sekolah tinggi Ilmu Kedokteran Salerno yang menjadi pendidikan Ilmu Kedokteran pertama di Eropa yang meniru Sekolah Kedokteran Iskandariah.
Abu Ali al Husain ibn Abdullah ibn Sina adalah nama lengkap Ibnu Sina, yang lebih dikenal sebagai “Avicenna” oleh masyarakat barat. Dia adalah salah seorang jenius yang mahir dalam berbagai cabang ilmu. Dialah pembuat ensiklopedi terkemuka dan pakar dalam bidang kedokteran, filsafat, logika, matematika, astronomi, musik, dan puisi.
Beliau dilahirkan pada tahun 370 H/980 M di Afsyinah, yaitu sebuah desa yang terletak dekat dengan Bukhara (Republik Uzbekistan). Ayahnya, Abdullah, adalah seorang Gubernur Samanite yang kemudian ditugaskan di Bukhara. Sejak kecil ia telah memperlihatkan intelegensinya yang cemerlang dan kemajuan yang luar biasa dalam menerima pendidikan. Ia telah hafal Al Quran pada usia 10 tahun. Ia adalah seorang yang sangat tekun dalam menimba ilmu.
Pada usia 21 tahun, ketika berada di Khawarazm, ia mulai menulis karyanya yang pertama yang berjudul Al Majmu yang mengandung berbagai ilmu pengetahuan yang lengkap. Kemudia ia melanjutkan menulis buku-buku lain. Buku-buku yang pernah dikarang oleh Ibnu Sina, dihimpun dalam satu buku besar yang berjudul Essai de Bibliographie Avicenna yang ditulis oleh Pater Dominican di Kairo.
Teori-teori anatomi dan fisiologi dalam buku-buku beliau menggambarkan analogi manusia terhadap Negara, dan mikrokosmos (dunia kecil) terhadap alam semesta sebagai makrokosmos (dunia besar). Misalnya digambarkan bahwa hati adalah “pangeran”nya tubuh manusia, sementara paru-paru adalah “menteri”nya. Leher merupakan “jendela”nya sang badan, manakala kandung empedu sebagai “markas pusat”nya. Limpa dan perut sebagai „bumbung“ sedangkan usus merupakan sistem komunikasi dan sistem pembuangan.
Buku karangannya Al Qanun Fit Thibb (Canon of Medicine) memuat pernyataan yang tegas bahwa “darah mengalir secara terus menerus dalam suatu lingkaran dan tak pernah berhenti”. Namun ini belum dapat dianggap sebagai suatu penemuan tentang sirkulasi darah, karena bangsa Cina tidak membedakan antara urat-urat darah halus (vena) dengan pembuluh nadi (arteri). Analogi tersebut hanyalah analogi yang digambarkan antara gerakan darah dan siklus alam semesta, pergantian musim, dan gerakan-gerakan tubuh tanpa peragaan secara empirik pada keadaan yang sebenarnya. Buku ini sejak zaman dinasti Han di Cina telah menjadi rujukan standar karya-karya medis Cina. Buku ini terdiri dari 14 jilid dan telah dianggap sebagai himpunan perbendaharaan ilmu kedokteran.
Ilmu kedokteran modern banyak mendapat pelajaran dari Ibnu Sina, dari segi penggunaan obat, diagnosis, dan pembedahan. Bahkan diperkenalkan penyembuhan secara sistematis yang menjadi rujukan selama tujuh abad kemudian (sampai abad ke 17).
Pada abad ke 12 M Gerard Cremona yang berpindah ke Toledo, Spanyol telah menerjemahkan buku Ibnu Sina ke bahasa Latin. Buku ini menjadi buku rujukan utama di universitas-universitas Eropa hingga 1500 M. Bukunya telah disalin (dicetak) sebanyak 16 kali dalam bahasa Latin 15 edisi dan sebuah edisi dalam bahasa Yahudi (Hebrew). Di samping itu, buku tersebut turut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, dan Italia. Pada abad ke 16 M, buku ini dicetak 21 kali.
Al Qanun Fit Thibb juga digunakan sebagai buku teks kedokteran di berbagai universitas di Perancis. Misalnya Sekolah Tinggi Kedokteran Montpellier dan Louvin yang telah menggunakannya sebagai bahan rujukan pada abad ke 17 M. Sementara itu, Prof. Phillip K. Hitti telah menganggap buku tersebut sebagai „Ensiklopedia Kedokteran“. Buku ini membincangkan serta membahas tentang penyakit saraf. Buku tersebut juga membahas tentang caracara pembedahan yang menekankan tentang keperluan pembersihan luka. Bahkan di dalam buku-buku tersebut juga dinyatakan keterangan dengan lebih jelas di samping hiasan gambar-gambar dan sketsa-sketsa yang sekaligus menunjukkan pengetahuan anatomi Ibnu Sina yang luas.
Penulis-penulis Barat telah menganggap Ibnu Sina sebagai „Bapak Kedokteran“ karena ia telah memadukan teori kedokteran Yunani Hipocrates dan Galen dan pengalaman dari ahli-ahli kedokteran dari India dan Parsi serta pengalaman beliau sendiri.
Beliau telah menghasilkan 250 buah karya dan masih dipakai hingga hari ini, 116 buah karyanya membahas bidang ilmu kedokteran. Banyak karyanya ditulis dalam bahasa Arab dan juga beberapa dalam bahasa Parsi.
Ibnu Sina meninggal pada tahun 1073, saat kembli ke kota yang disukainya, Hamadhan. Walau ia sudah meninggal, namun berbagai ilmunya sangat berguna dan digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit yang kini diderita umat manusia.
Wahai teman-teman BAI yang ingin menjadi anggota FULDFK kami memberi kesempatan untuk masuk mencari pengalaman baru, merasakan ukhuwah yang baru dan menjawab tantangan dakwah yang baru. dan tentu saja AMANAH yang baru.
sebelum memilih hendaknya saya jelaskan sedikit mengenai FULDFK ....
FULDFK
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran se-Indonesia disingkat FULDFK. FULDFK merupakan wadah formal jaringan antarLembaga Dakwah Fakultas Kedokteran (LDFK) se-Indonesia. FULDFK resmi dideklarasikan di Jatinangor pada hari ahad, 4 Muharram 1426 H bertepatan dengan minggu, 13 Februari 2005. Adapun aktivitas FULDFK adalah aktivitas keislaman berbasis kompetensi kesehatan. Moto: Berukhuwah menjawab tantangan Visi:Memperjuangkan Islam demi kemaslahatan umat yang berbasis kompetensi kesehatan.
Misi : 1.Memperkuat ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran se-Indonesia. 2. Mendorong Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran di Indonesia untuk lebih profesional dan mapan. 3. Mempersiapkan mahasiswa muslim fakultas kedokteran menuju dakwah profesi. 4. Advokasi terhadap kepentingan dakwah dalam bidang kesehatan. 5. Berperan aktif merespon dan membentuk opini masyarakat yang berkaitan dengan masalah kesehatan. 6. Mensosialisasikan Kedokteran Islam kepada masyarakat. 7. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada baik medis maupun non medis dalam skala nasional maupun internasional.
Mempertimbangkan posisi dokter yang begitu pentingnya sekaligus di sisi lain memiliki potensi kezhaliman tinggi di masyarakat, maka intervensi saat proses menjadi dokter dan berlanjut setelah menjadi dokter menjadi sangat penting dan menentukan. Intervensi yang terbaik adalah membekali para calon dokter dan dokter tersebut dengan bekal taqwa. Bekal yang relatif sangat tersisih di kurikulum sebagian besar FK di Indonesia, mungkin kecuali YARSI dan beberapa. Oleh karena itu, untuk segmentasi calon dokter, di sanalah letak pentingnya ketegakan berdiri Lembaga Da'wah Fakultas Kedokteran (LDFK) yang diharapkan dapat mengakarkan paradigma taqwa itu di kalangan calon dokter selama menjalani proses pendidikannya di fakultas kedokteran. Tidak hanya tegak berdiri, tetapi juga kemudian betapa pentingnya sebuah LDFK itu dikelola secara professional, bervisi dan misi progresif, memiliki wibawa dan pengaruh, serta memberi dampak yang seluas mungkin. Karena bisnis LDFK ini tidak main-main. Bahkan bukan tak mungkin imbas pengaruh LDFK itu juga menjalar di kalangan birokrat kampus seperti dekanat, serta staf pengajar. Sehingga bisa jadi kriteria iman dan taqwa betul-betul menjadi ruh agenda pendidikan di setiap FK dalam merekayasa serta membina karakter lulusannya.
Urgensi jaringan antara LDFK
Jaringan antar LDFK sangat penting artinya. Pertama, sunnatullah sebuah sapu lidi yang terdiri 100 lidi memiliki kekuatan jauh lebih dahsyat dari 100 lidi yang tanpa diikat. Kekuatan jaringan ini akan lebih memberi determinasi menjawab permasalahan. Seperti misalnya kasus Udayana ataupun nanti saat kita melobi misalnya Forum Dekan FKse-Indonesia untuk menyemarakkan pengajian bagi mahasiswa muslim. Ataupun kita lebih bisa mendesak birokrasi FK sebuah universitas yang belum ada LDFnya untuk memberikan dukungannya. Nanti jaringan ini dapat membantu dalam hal konsep serta maturasi kelembagaan.
Kedua, kita dapat berbagi pengalaman dan keunggulan yang diberkahkan ALLAH pada LDFK kita, sehingga LDFK seluruh nasional nanti punya standar kualitas yang kurang lebih sama-sama unggul. Sehingga lebih dekatlah kita mencapai tujuan, yakni keluaran alumnus FK se-Indonesia yang punya kualitas lebih kompleks, terutama dalam keimanan dan kemampuan manajerial. Hal ini dijabarkan di misi FULDFK poin 2. Ketiga, hal ini dapat menjadi sarana kita ikut melilitkan diri sebagai salah satu simpul bersama dengan jaringan raksasa mahasiswa kedokteran muslim yang telah ada di lingkup internasional. Bila telah demikian, kita bisa mengusahakan proyek sehingga standar keluaran alumnus muslim FK se-Indonesia adalah standar internasional. Hal ini menjadi sangat penting mengingat ketertinggalan negara kita dengan negara lain, sehingga kita insya ALLAH dapat banyak menimba hikmah dari mereka. Dan juga karena kita akan hidup di era persaingan global yang menuntut standar kualitas internasional.
Urgensi FULDFK
Setelah kita memperoleh pemahaman pentingnya LDF di suatu FK serta pentingnya ada jaringan antar LDFK maka kita akan membahas urgensi FULDFK. FULDFK adalah wadah formal jaringan antar LDFK se-Indonesia. Merujuk misi lembaga yang akan kita usung bersama-sama ini yakni:
1. Memperkuat Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran se-Indonesia 2. Mendorong Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran di Indonesia untuk lebih profesional dan mapan 3. Mensosialisasikan Kedokteran islam kepada masyarakat 4. Terlibat aktif merespon dan membentuk opini umat yang berkaitan dengan masalah kesehatan 5. Advokasi terhadap kepentingan dakwah dalam bidang kesehatan 6. Mempersiapkan mahasiswa kedokteran muslim menuju dakwah profesi 7. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada baik medis maupun non medis dalam skala nasional maupun internasional.
Maka sangat nyata urgensi jaringan antara LDFK tertera di misi ini. Masih ingat bukan? Sebut saja poin 1, 2, 5, 7. Ditambah, misi yang akan dijalankan sarana ini juga menyiratkan betapa jaringan antar LDFK ini bila dikelola secara serius dengan format organisasi juga berpotensi menghasilkan maslahat lewat kebijakan-kebijakan yang dihasilkan. Keuntungan bentuk organisasi kepengurusan terhadap paguyuban lebihlengkapnya akan dibahas setelah ini. Lingkup maslahat dari kebijakan-kebijakan yang dihasilkanpun tak hanya berbatas LDFK saja tapi juga khalayak ramai.
Sekali lagi, kata kunci urgensi FULDFK selain hanya berupa jaringan dalam hal ini diakomodasi dalam bentuk kepengurusan- adalah kebijakan. Kebijakan dapat membuat keuntungan yang sekedar jaringan dapat lebihefektif dirasakan oleh seluruh LDFK se-Indonesia. Misalnya untuk poin 2, bila kemudian dihasilkan kebijakan mulai dari klasifikasi kualitas LDFK, dibuat departemen yang mengurus hal itu di tingkat pusat dan wilayah yang berfungsi menaikkan tingkat kelas tiap LDFK se-Indonesia maka proses pemapanan tersebut dapat berjalan secara efektif, komunikatif(antar LDFK), dan efisien.
FULDFK memiliki struktural berdasarkan anatomis dan fungsional.Pembagian anatomis berdasarkan pembagian wilayah serta pusat. Adapun,pembagian fungsional berdasarkan fungsi-fungsi yang dikembangkan di FULDFK saat ini seperti Informasi dan Teknologi (IT), fungsi kehumasan, pemberdayaan LDFK, Finansial, KKIA, Keputrian dan sebagainya yangdiaplikasikan dalam bentuk departemen pusat dan wilayah.
Kepengurusan di pusat disebut dengan Dewan Eksekutif Pusat (DEP), sedangkan untuk wilayah disebut Dewan Eksekutif Wilayah (DEW). DEP dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional sedangkan DEW dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah. DEP terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendaharan Umum, Ketua-Ketua Departemen Pusat, dan Ketua Wilayah. DEW terdiri dari Ketua Wilayah, Sekretaris Wilayah, Bendahara Wilayah, dan Ketua-Ketua Departemen Wilayah .
Struktur wilayah
Wilayah FULDFK dibagi menjadi 5 yaitu: * Wilayah 1 : Sumatera * Wilayah 2 : Kalimantan, Sulawesi, * Wilayah 3 : Banten, Jakarta, Jabar * Wilayah 4 : Jateng & Yogya * Wilayah 5 : Jatim, Bali, Nusa Tenggara.
Catatan : Papua dan maluku berada dibawah tanggung jawab DEP
(Disadur dari www.medicalzone.org) nah seperti itu sedikit mengernai FULDFK:
bagiuteman-teman yang mau dan mampu silahkan masuk menjadi anggota FULDFK, tapi ingat. jangan lupakan amanah awal teman-teman di rumah kita bersama BAI... semangat teman!!!!!
kalau kurang jelas bisa tanya ke: Akh Ari 06 (085642573786) dan Fandy 07 (0856476783149)