Sejarah Beralihnya Kedokteran Islam Menuju Kedokteran Eropa
foto: Toledo, Andalusia (www. google.com)
Medicalzone.Org - Semoga catatan kecil ini dapat membuka cakrawala berpikir dan menggugah akal serta nuarni pembacanya, sehingga mutiara kecemerlangan kaum muslimin tidak terus tenggelam, akan tetapi dapat bangkit kembali dengan nafas dan optimisme yang baru
Pada abad ke-5 H, runtuhlah kemegahan Yunani dan kecongkakan Romawi di Eropa, filsafatnyapun sudah diambil alih pendeta-pendeta Nasrani yang berpaham jumud,takhyul, dan khurafat. Pada saat itu, Eropa sama sekali tidak mengenal ilmu kedokteran, yang ada hanya ilmu perdukunan dan pendeta Nasrani. Jika ada seorang rahib, iapun merangkap sebagai dukun. Diantara cara pengobatan yang dilakukan adalah dengan getaran tangan yang disebut Getaran Kasih. Rahib/dukun biasanya memejamkan matanya, kemudian pasien diraba dan dijengkali untuk mengetahui jenis penyakit yang dideritanya, lalu ia disuruh jongkok di bawah bayangan salib, dan diberi ramuan sambil dijampi. Begitulah yang dilakukan pendeta-pendeta Nasrani pada saat itu.
Seorang lulusan sebuah sekolah kedokteran bernama Constatin African dari Tunis menetap di Salerno dan mendirikan sebuah lembaga kedokteran yang ”meniru lembaga kedokteran di negeri Islam”. Ia juga menjadi pendeta di biara Monte Casino di Campiana sambil menerjemahkan kitab-kitab kedokteran dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin. Ia ”menyalin kitab-kitab kedokteran bahasa Arab ke dalam bahasa Latin” seperti kitab-kitab Hunain, Ishaq Juda, dan Ar-Razi dengan bantuan seorang Turki. Semua hasil terjemahan tersebut diakuinya sebagai karangan sendiri.
Pada tahun 463 H, kota Toledo (Andalusia, Spanyol) jatuh ke dalam kekuasaan Nasrani, Al-Jami’ah di Toledo dirampas, umat Islam yang tidak mau masuk Nasrani, dibunuh dengan sangat kejam, dibakar hidup-hidup, dicincang, disula, digergaji, diberikan pada Anjing dan banyak kekejaman-kekejaman lainnya. Orang islam yang lemah terpaksa murtad masuk Nasrani yang dijuluki dengan Mozarabes, diantara mereka terdapat banyak ilmuwan. Al-Jami’ah di Toledo, tetap berjalan, kitab-kitab syari’ah dibakar habis, yang tertinggal hanya sebagian kitab-kitab yang tidak syar’i.
Setelah Toledo menjadi ibu kota kerajaan Nasrani, seseorang yang bernama Archdeacon Dominico Gundisalvi, seorang ilmuwan yang mendirikan lembaga penerjemah, walaupun dewan gereja kurang menyepakatinya. Usaha penerjemahan ini akhirnya diikuti oleh negeri-negeri lainnya, diantaranya adalah :
1. Ibnu Dawud, disebut Avendeath, Abbink Deet atau Abindit. Ia seorang Yahudi Muslim, memahami bahasa Yahudi, Arab, Spanyol dan Latin. Ia berhasil menerjemahkan lebih dari 10 kitab besar berbahasa Arab yang kebanyakan adalah kitab ilmu falaq.
2. Gerar Cremona, seorang Yahudi kelahiran Cremona Italia pada tahun 492 H, telah menerjemahkan kitab-kitab kedokteran, farmasi, filsafat, dan matematika dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin yang hampir mencapai 80 kitab.
3. Abin Marki atau yang dikenal dengan Mark, seorang Yahudi Toledo, sahabat Gerar yang mampu berbahasa Yahudi, Spanyol, Arab dan Latin. Ia telah menerjemahkan kitab-kitab Ar-Razi, Hunain, dan Az-Zahrawi ke dalam bahasa Latin
4. Rufino, seorang Yahudi Italia, berhasil menerjemahkan karangan Hunain menjadi ”Questiones Medicae”, tediri atas beberapa jilid.
5. Abolard Bath, seorang Yahudi pembawa ilmu pengetahuan Islam ke Inggris, ia lulusan al-Jami’ah di Taledo, di inggris ia termasuk perintis Universitas.
6. Petrus Alphonsi, seorang tabib murtad kelahiran Toledo, berkebangsaan Arab. Ia bermukim di Inggris menjadi tabib istana Raja Henry I, ia menyebarkan ilmu pengetahuan Islam dan mendirikan sebuah universitas. Orang-orang keturunan Arab di Andalusia tetap dicurigai walaupun mereka sudah murtad dan memeluk Nasrani. Akhirnya karena tertekan, mereka pindah ke negara lain seperti ke Prancis, Jerman, Belanda dan Inggris. Keluarga Morris, yang terkenal di Inggris adalah keturunan mereka.
7. Faragutt, seorang Yahudi dari Girgenti, menerjemahkan kitab-kitab ilmu pengetahuan Islam untuk Raja Charles Anjou (tahun 1266-1285 M).
8. Mikail Sukuti, yang terkenal dengan nama Michael Scot, seorang Yahudi yang meninggal pada tahun 613 H, ia menjadi penerjemah di istana Raja Frederick II. Ia menerjemahkan Kitab al-Hayawan karangan Ibnu Sina ke dalam bahasa Latin menjadi ”De Animalibus” pada tahun 610 H.
9. Stephen, seorang tabib keturunan Yahudi yang berasal dari Pisa Italia, yang bermukim di Antiokia pada tahun 505 H. Ia menerjemahkan karangan Ali Abbas menjadi ”Liber Regalis”. Ia bermukim di Salerno dan menjadi guru besar di Sekolah tinggi Ilmu Kedokteran Salerno yang menjadi pendidikan Ilmu Kedokteran pertama di Eropa yang meniru Sekolah Kedokteran Iskandariah.
Post a Comment