Wahai teman-teman BAI yang ingin menjadi anggota FULDFK kami memberi kesempatan untuk masuk mencari pengalaman baru, merasakan ukhuwah yang baru dan menjawab tantangan dakwah yang baru. dan tentu saja AMANAH yang baru.
sebelum memilih hendaknya saya jelaskan sedikit mengenai FULDFK ....
FULDFK
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran se-Indonesia disingkat FULDFK. FULDFK merupakan wadah formal jaringan antarLembaga Dakwah Fakultas Kedokteran (LDFK) se-Indonesia. FULDFK resmi dideklarasikan di Jatinangor pada hari ahad, 4 Muharram 1426 H bertepatan dengan minggu, 13 Februari 2005. Adapun aktivitas FULDFK adalah aktivitas keislaman berbasis kompetensi kesehatan. Moto: Berukhuwah menjawab tantangan Visi:Memperjuangkan Islam demi kemaslahatan umat yang berbasis kompetensi kesehatan.
Misi : 1.Memperkuat ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran se-Indonesia. 2. Mendorong Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran di Indonesia untuk lebih profesional dan mapan. 3. Mempersiapkan mahasiswa muslim fakultas kedokteran menuju dakwah profesi. 4. Advokasi terhadap kepentingan dakwah dalam bidang kesehatan. 5. Berperan aktif merespon dan membentuk opini masyarakat yang berkaitan dengan masalah kesehatan. 6. Mensosialisasikan Kedokteran Islam kepada masyarakat. 7. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada baik medis maupun non medis dalam skala nasional maupun internasional.
Mempertimbangkan posisi dokter yang begitu pentingnya sekaligus di sisi lain memiliki potensi kezhaliman tinggi di masyarakat, maka intervensi saat proses menjadi dokter dan berlanjut setelah menjadi dokter menjadi sangat penting dan menentukan. Intervensi yang terbaik adalah membekali para calon dokter dan dokter tersebut dengan bekal taqwa. Bekal yang relatif sangat tersisih di kurikulum sebagian besar FK di Indonesia, mungkin kecuali YARSI dan beberapa. Oleh karena itu, untuk segmentasi calon dokter, di sanalah letak pentingnya ketegakan berdiri Lembaga Da'wah Fakultas Kedokteran (LDFK) yang diharapkan dapat mengakarkan paradigma taqwa itu di kalangan calon dokter selama menjalani proses pendidikannya di fakultas kedokteran. Tidak hanya tegak berdiri, tetapi juga kemudian betapa pentingnya sebuah LDFK itu dikelola secara professional, bervisi dan misi progresif, memiliki wibawa dan pengaruh, serta memberi dampak yang seluas mungkin. Karena bisnis LDFK ini tidak main-main. Bahkan bukan tak mungkin imbas pengaruh LDFK itu juga menjalar di kalangan birokrat kampus seperti dekanat, serta staf pengajar. Sehingga bisa jadi kriteria iman dan taqwa betul-betul menjadi ruh agenda pendidikan di setiap FK dalam merekayasa serta membina karakter lulusannya.
Urgensi jaringan antara LDFK
Jaringan antar LDFK sangat penting artinya. Pertama, sunnatullah sebuah sapu lidi yang terdiri 100 lidi memiliki kekuatan jauh lebih dahsyat dari 100 lidi yang tanpa diikat. Kekuatan jaringan ini akan lebih memberi determinasi menjawab permasalahan. Seperti misalnya kasus Udayana ataupun nanti saat kita melobi misalnya Forum Dekan FKse-Indonesia untuk menyemarakkan pengajian bagi mahasiswa muslim. Ataupun kita lebih bisa mendesak birokrasi FK sebuah universitas yang belum ada LDFnya untuk memberikan dukungannya. Nanti jaringan ini dapat membantu dalam hal konsep serta maturasi kelembagaan.
Kedua, kita dapat berbagi pengalaman dan keunggulan yang diberkahkan ALLAH pada LDFK kita, sehingga LDFK seluruh nasional nanti punya standar kualitas yang kurang lebih sama-sama unggul. Sehingga lebih dekatlah kita mencapai tujuan, yakni keluaran alumnus FK se-Indonesia yang punya kualitas lebih kompleks, terutama dalam keimanan dan kemampuan manajerial. Hal ini dijabarkan di misi FULDFK poin 2. Ketiga, hal ini dapat menjadi sarana kita ikut melilitkan diri sebagai salah satu simpul bersama dengan jaringan raksasa mahasiswa kedokteran muslim yang telah ada di lingkup internasional. Bila telah demikian, kita bisa mengusahakan proyek sehingga standar keluaran alumnus muslim FK se-Indonesia adalah standar internasional. Hal ini menjadi sangat penting mengingat ketertinggalan negara kita dengan negara lain, sehingga kita insya ALLAH dapat banyak menimba hikmah dari mereka. Dan juga karena kita akan hidup di era persaingan global yang menuntut standar kualitas internasional.
Urgensi FULDFK
Setelah kita memperoleh pemahaman pentingnya LDF di suatu FK serta pentingnya ada jaringan antar LDFK maka kita akan membahas urgensi FULDFK. FULDFK adalah wadah formal jaringan antar LDFK se-Indonesia. Merujuk misi lembaga yang akan kita usung bersama-sama ini yakni:
1. Memperkuat Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran se-Indonesia 2. Mendorong Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran di Indonesia untuk lebih profesional dan mapan 3. Mensosialisasikan Kedokteran islam kepada masyarakat 4. Terlibat aktif merespon dan membentuk opini umat yang berkaitan dengan masalah kesehatan 5. Advokasi terhadap kepentingan dakwah dalam bidang kesehatan 6. Mempersiapkan mahasiswa kedokteran muslim menuju dakwah profesi 7. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada baik medis maupun non medis dalam skala nasional maupun internasional.
Maka sangat nyata urgensi jaringan antara LDFK tertera di misi ini. Masih ingat bukan? Sebut saja poin 1, 2, 5, 7. Ditambah, misi yang akan dijalankan sarana ini juga menyiratkan betapa jaringan antar LDFK ini bila dikelola secara serius dengan format organisasi juga berpotensi menghasilkan maslahat lewat kebijakan-kebijakan yang dihasilkan. Keuntungan bentuk organisasi kepengurusan terhadap paguyuban lebihlengkapnya akan dibahas setelah ini. Lingkup maslahat dari kebijakan-kebijakan yang dihasilkanpun tak hanya berbatas LDFK saja tapi juga khalayak ramai.
Sekali lagi, kata kunci urgensi FULDFK selain hanya berupa jaringan dalam hal ini diakomodasi dalam bentuk kepengurusan- adalah kebijakan. Kebijakan dapat membuat keuntungan yang sekedar jaringan dapat lebihefektif dirasakan oleh seluruh LDFK se-Indonesia. Misalnya untuk poin 2, bila kemudian dihasilkan kebijakan mulai dari klasifikasi kualitas LDFK, dibuat departemen yang mengurus hal itu di tingkat pusat dan wilayah yang berfungsi menaikkan tingkat kelas tiap LDFK se-Indonesia maka proses pemapanan tersebut dapat berjalan secara efektif, komunikatif(antar LDFK), dan efisien.
FULDFK memiliki struktural berdasarkan anatomis dan fungsional.Pembagian anatomis berdasarkan pembagian wilayah serta pusat. Adapun,pembagian fungsional berdasarkan fungsi-fungsi yang dikembangkan di FULDFK saat ini seperti Informasi dan Teknologi (IT), fungsi kehumasan, pemberdayaan LDFK, Finansial, KKIA, Keputrian dan sebagainya yangdiaplikasikan dalam bentuk departemen pusat dan wilayah.
Kepengurusan di pusat disebut dengan Dewan Eksekutif Pusat (DEP), sedangkan untuk wilayah disebut Dewan Eksekutif Wilayah (DEW). DEP dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional sedangkan DEW dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah. DEP terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendaharan Umum, Ketua-Ketua Departemen Pusat, dan Ketua Wilayah. DEW terdiri dari Ketua Wilayah, Sekretaris Wilayah, Bendahara Wilayah, dan Ketua-Ketua Departemen Wilayah .
Struktur wilayah
Wilayah FULDFK dibagi menjadi 5 yaitu: * Wilayah 1 : Sumatera * Wilayah 2 : Kalimantan, Sulawesi, * Wilayah 3 : Banten, Jakarta, Jabar * Wilayah 4 : Jateng & Yogya * Wilayah 5 : Jatim, Bali, Nusa Tenggara.
Catatan : Papua dan maluku berada dibawah tanggung jawab DEP
(Disadur dari www.medicalzone.org) nah seperti itu sedikit mengernai FULDFK:
bagiuteman-teman yang mau dan mampu silahkan masuk menjadi anggota FULDFK, tapi ingat. jangan lupakan amanah awal teman-teman di rumah kita bersama BAI... semangat teman!!!!!
kalau kurang jelas bisa tanya ke: Akh Ari 06 (085642573786) dan Fandy 07 (0856476783149)
Post a Comment