Sebuah note di facebook bercerita tentang bahaya menikah muda, yang merembet pada Human Papiloma Virus (HPV). Dunia seperti dikepung simponi buta ala “dark ages”, bahkan masuk pula ke telinga calon-calon dokter. Kesesatan yang didakwahkan harus diluruskan. Bukan karena alasan restorasi seperti Nasional Demokrat-nya Suryo Paloh atau demi demokrasi “yang menyeret” sahabat-sahabat di parlemen (dan partai). Tapi karena sebuah kebenaran harus disuarakan (afwan nuansa idealis muncul bung!). Baiklah kita mulai kisah virus yang mungkin telah menunda ijab Kabul anda. HPV adalah virus dari family Papovaviridae, sehingga HPV disebut sebagai salah satu papova virus. Virus ini memiliki virion (bentuk dasar virus yang berisi asam nukleat) tanpa selubung, bentuk ikosahedral (seperti permata). Berukuran kecil, ber-asam nukleat DNA. HPV menyebabkan wart atau kutil atau verrucae. Dapat mengenai semua organ, paling sering di kaki atau disebut plantar wart atau orang awam bilang “mata ikan” (mata ikan di kaki, nah mata kaki di ikan?). sehingga orang dengan plantar wart sangan sakit bila berjalan. Pada kelamin disebut genital wart atau Condyloma akuminata. Virus ini ditransmisikan terutama pada kondisi basah misalnya di kolam renang atau hubungan seksual (silahkan dihubungkan antara “basah” dengan “hubungan seksual”) terutama jika ada lesi pada kulit. Secara epidemiologi dapat menyebar di seluruh dunia, mengenai seluruh golongan umur, baik laki atau perempuan. HPV dikaitkan juga dengan kanker. Hal ini dapat dipahami karena virus ini menyebabkan pertumbuhan sel yang progresif sehingga menimbulkan lapisan tanduk pada kulit sampai ke kanker di genital. Harap diingat bahwa sel kanker merupakan sel paling rapuh namun proliferasinya paling cepat sehingga system imun tubuh kewalahan mengatasinya. Untuk skrining HPV dapat dilakukan HPV tes pada wanita usia >30 tahun karena sudah masuk resiko kanker (berdasarkan data epidemiologi, bukan fisiologi yang lalu dipastikan 30 tahun pasti kanker). Namun pada usia <20tahun> Pencegahan sudah ada bila menginginkan yaitu vaksin HPV. Umumnya di USA dan Eropa diberikan pada wanita usia 13–26 tahun dan pria 9–26 tahun oleh karena dipandang belum melakukan aktifitas seksual. Jadi dari hasil rangkuman Sexually Transmitted Diseases Treatment Guidelines, 2010 www.cdc.gov, Women's Health, 5th Edition.CHM, virology klinik Prof. Soedarto, dan catatan seorang residen, tidak ada fakta yang mendukung menikah muda beresiko HPV. Malah kalau menurut pemikiran jika tidak menikah, jadi maksiat, maksiat di kolam renang atau di bawah rintik hujan yang basah ditambah embel-embel pacaran yang kadang cakar-cakaran sehingga ada lesi, lama pacaran sampai usia 30 tahun, nah malah beresiko terkena HPV. Hehe.. Jadi atas nama BKKBN (Badan Koordinasi Khitbah Berencana Nikah) sebaiknya akhi dan ukhti menikah saja. Jika akhi cinta ukhti, jika ukhti cinta akhi, akhi cinta Alloh, ukhti cinta Alloh maka di naungan cinta-Nya akhi dan ukhti mengikat janji meskipun orang bilang itu pernikahan dini. “Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Yasin ayat 36) Bak pantun “Burung-burung di sangkar Raudah, menanti adzan di batas senja, insan bertemu dan berpisah, semua karena cinta-Nya.” Matur nuwun dan afwan jika ada tulisan yang menyinggung perasaan. “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah”. (An Nisa ayat 28). Oleh : dr. Ridha Wahyutomo
Labels: opini |
Post a Comment