“Dan apabila aku sakit Dia-lah yang menyembuhkan” (QS. Asy-Syu’araa : 80)
“Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat itu tepat mengenai sasarannya, maka dengan izin Allah penyakit itu akan sembuh” (HR. Muslim)
“Hai hamba-hamba Allah ! berobatlah ! sesungguhnya Allah tidak menciptakan penyakit, kecuali diciptakannya pula obat penyembuhnya, kecuali lanjut usia”
TANTANGAN PROFESI
“Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan dimintai petanggung jawaban”. (QS. Al-Isra’:36)
“Tidak boleh menjadi dokter kecuali orang yang berpengalaman”. (HR. Bukhari)
“Barangsiapa berpraktek dokter, padahal ia tidak belajar kedokteran sebelumnya, maka ia bertanggung jawab (atas risiko yang diderita oleh pasiennya)”. (HR. Abu Dawud)
TANTANGAN ETIK [1]Aborsi [2]Eutanasia [3]Transplantasi Organ [4]Reproduksi Bio-Technical (Bayi Tabung) [5]Berkhalwat [6]Obat Haram & Najis [7]Surat Keterangan Palsu
SUMPAH DOKTER MUSLIM
Saya Bersumpah Dengan Nama Allah yang Maha Besar : [1]Mengingat Allah dalam menjalankan profesi saya. [2]Melindungi jiwa manusia dalam semua tahap dan semua keadaan. [3]Melakukan semampu mungkin untuk menyelamatkan dari kematian, penyakit dan kecemasan. [4]Memelihara kemuliaan manusia, menutupi pribadinya dan menyimpan rahasianya. [5]Dalam segala hal menjadi alat dari rahmat Allah, memberikan perawatan kedokteran pada yang dekat dan yang jauh, yang saat dan yang berdosa, serta teman maupun lawan. [6]Berjuang mengejar ilmu dan mempergunakannya untuk keuntungan bukan aniaya bagi manusia. [7]Menghormati guru saya dan mengajari sejawat saya yang masih muda dan menjadikan saudara bagi setiap anggota profesi kedokteran yang bersatu dalam kesucian amal. [8]Memelihara kepercayaan saya dalam beribadah dan dalam masyarakat, menghindari dari segala yang dapat menodai saya di mata Allah, NabiNya dan orang yang seaqidah dengan saya. Allah menjadi saksi terhadap sumpah saya ini.
RINGKASAN KODE ETIK DOKTER MUSLIM
[1]Seorang dokter Islam harus beriman kepada Allah dan ajaran-ajaran Islam dan mempraktekkannya baik dalam keadaan sendiri atau dihadapan orang lain. [2]Berbakti kepada orang tua; berterima kasih kepada guru-guru, dan yang lebih tua;rendah hati, sederhana, baik hati, pemaaf, sabar dan toleransi. [3]Mengikuti jalan orang-orang yang benar. [4]Selalu mencari dukungan dari Allah. [5]Selalu mengikuti pengetahuan medis terbaru, selalu meningkatkan keahlian kedokteran, mencari pertolongan yang diperlukan. [6]Tunduk kepada syarat yang sah yang mangatur pekerjaannya. [7]Sadar bahwa Allah adalam pencipta dan pemilik baik jiwa dan raga pasien, dan memperlakukannya sesuai kerangka ajaran Allah. [8]Sadar bahwa hidup itu diberikan kepada manusia oleh Allah, bahwa hidup dimulai sejak pembuahan, dan bahwa hidup manusia tidak bisa diambil kecuali oleh Allah dan dengan ijinNya. [9]Sadar bahwa Allah selalu mengawasi memantau setiap niat dan perbuatan. [10]Mengikuti jalan petunjuk Allah sebagai pedoman pokoknya, meskipun berbeda dengan tuntutan tradisi umum dan keinginan pasien. [11]Tidak menyarankan atau memberikan bahan yang berbahaya. [12]Memberikan pertolongan yang dibutuhkan tanpa memikirkan kemampuan keuangan atau asal suku bangsa dari pasien. [13] Menawarkan saran yang diperlukan dengan pertimbangan untuk jasmani dan rohani pasien. [14]Melindungi kerahasiaan pasien dan memakai cara komunikasi yang benar. [15]Memeriksa pasien lawan jenis dengan kehadiran orang ketiga jika dimungkinkan. [16]Tidak mengkritik dokter lain dihadapan pasiennya atau petugas kesehatan lain. [17]Menolak pembayaran dari dokter lain atau keluarga dekatnya. [18]Selalu bijak dalam pengambilan keputusan
Badan Amalan Islam (BAI) FK Universitas Islam Sultan Agung
Post a Comment