Oleh : dr. Ridha Wahyutomo (Pembimbing BAI FK Unissula) Mahasiswa PPDS Mikrobiologi Klinik FK UNDIP 24 Desember 2010 jam 03.00 WIB
Pemilihan Spesimen
Rectal swab hanya dapat dilakukan bila diare diambil dari bayi atau orang dewasa dengan diare akut. Tidak pula untuk deteksi toxin Clostridium difficile.
Swab untuk kultur pathogen enteric harus mendapatkan feces juga. Karena anal swab saja tidak akan mendapatkan bakteri penyebab diare yang sebenarnya.
Kultur rutin diindikasikan jika mencari Salmonella, Shigella dan campylobacter. Jika curiga keterlibatan kuman-kuman tersebut maka harus disampaikan pada laboratorium mikrobiologi klinik. Begitu piula untuk E.coli O157:H7, Yersinia, Vibrio, Aeromonas, Pleisomonas.
Pengambilan Spesimen
1. Material
© Swab
© Medium transport (jika perlu)
2. Metode
Dengan hati-hati masukkan swab ke dalam spinchter anal.
Putar swab.
Tarik swab. harus ada feces yang terambil.
Letakkan dalam medium transport.
Khusus kecurigaan adanya GO, swab bagian kripte anal di dalam anal ring. Jaga agar tidak ada kontaminasi feces.
Segera tanam GO pada medium Thayer martin di samping tempat tidur pasien (ada baiknya dilakukan oleh staf mikrobiologi klinik).
Labelling
Beri label sesuai identitas pasien.
Tandai kuman pathogen yang dicari terutama GO
Tandai waktu pengambilan pada orm permintaan.
Transport
Khusus GO segera bawa ke laboratorium dalam waktu 30 menit. Karena kuman GO akan mati dalam lemari es tanpa CO2.
Untuk kultur rutin ditanam dalam medium transport dan dimasukkan lemari es.Labels: about-microbiology |
Post a Comment