Badan Amalan Islam (BAI) FK Unissula

Be a Good Moslem Be a Professional Doctor
Halaman Depan | Kontak Kami | Pengurus | Program Kegiatan
"Dan apabila aku sakit, maka Dialah Yang menyembuhkan aku" (QS. AsySyuara : 80) .:|:. "Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan dalam apa yang diharamkan-Nya atasmu" (HR. Imam Bukhari) .:|:. "Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat, dan Dia menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah kamu, dan jangan kamu gunakan barang yang haram" (HR. Abu Dawud)
Dari Redaksi
Selamat Datang di Homepage BAI Fakultas Kedokteran Unissula. Selamat Menjelajahi Situs ini (Redaksi)

Kami mohon maaf jika saat Anda mendownload suatu file, bertebaran banyak iklan di layar Anda. Sekali lagi mohon maaf karena minimnya fasilitas dari kami. Terima Kasih (Redaksi)
Kategori
  • Nafais Tsamarah
  • Microbiology
  • Opini
  • Berita
  • Riset
  • Peradaban
  • Pemikiran
  • Muslimah
  • Siyasah
  • Aksi Mahasiswa
  • Thibbun Nabawi
  • Ensiklopedi
  • Uncategorized
  • Weblink
  • Menu BAI
  • News Release
  • Majelis Syura
  • Mentoring
  • KSS
  • Info Kegiatan
  • Info Finansial
  • Info FULDFK
  • Kegiatan Eksternal
  • Buletin Al-Haqq
  • Mading Al-Bayyan
  • Majalah Al-Firdaus
  • I-Med edisi Unissula
  • Download
  • Ebook Aqidah
  • Ebook Taffsir
  • Ebook Hadits
  • Ebook Muslimah
  • Sistem Politik
  • Kedokteran
  • Dokumen BAI
  • Kuliah Islam
    Materi kuliah Islam Disiplin Ilmu Kedokteran FK Unissula

  • Belajar & Berfikir
  • Komunikasi
  • Masalah Kesehatan
  • Hematopoetin
  • Imun & Kulit Kelamin
  • Hormon & Metabolisme
  • Muskuloskeletal
  • Cardiovascular
  • Pernapasan
  • Pencernaan
  • Enterohepatik
  • Penyakit Tropis
  • Saraf
  • Metodologi Penelitian
  • Urogenitalia
  • Reproduksi
  • TumBang & Geriatri
  • Perilaku dan Jiwa
  • KB & Kependudukan
  • Penglihatan
  • THT
  • SKN
  • Kegawat Daruratan
  • Manajemen RS
  • Mutiara Kata
    "Dan apabila aku sakit, maka Dialah Yang menyembuhkan aku" (QS. AsySyuara : 80)

    "Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan dalam apa yang diharamkan-Nya atasmu" (HR. Imam Bukhari)

    "Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat, dan Dia menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya, maka berobatlah kamu, dan jangan kamu gunakan barang yang haram" (HR. Abu Dawud)

    SEMINAR

    MMLC Nasional 3 - FULDFK 2013 klik di sini
    MMLC & Coronaria
    Media Center informasi acara MMLC FULDFK DEW IV FULDFK 2010 klik di sini

    Silaturahmi Muslimah Jateng & DIY 2010 & Talk Show Muslimah, "Save Your Life From The Threatening of Cancer" klik di sini
    ANTIBIOTIC IV
    Informasi seputar Antibiotic 4 BAI FK Unissula Klik di sini
    SEMINAR MUSLIMAH
    Silaturahmi Muslimah Nasional 2007. Talk Show Muslimah CANTIK ISLAMI, "The Essence of The Real Beauty" klik di sini
    Team Members

    [Login Member]
    June 17, 2009
    Latta, uzza dan Manath di Era Modern
    Bentuk-bentuk Peribadatan Jahiliyah
    Pada zaman modern saat ini, ternyata masih ada bentuk peribadatan yang dilakukan oleh kaum musyrikin yang juga dilakukan oleh kaum muslimin saat ini. Bentuk peribadatan pada zaman jahiliyah seperti menyembah Latta, Uzza, dan Manath, ternyata kita dapati pula sekarang dalam bentuk memberikan sesajen-sesajen, meminta syafa'at, i'tikaf, mengharapkan berkah dan lain-lainnya.

    Barangkali inilah yang disebut bentuk-bentuk berhala kaum jahiliyah oleh Allah SWT dalam al-Quran agar kaum muslimin di masa-masa berikutnya mengetahui bentuk-bentuk penyembahan berhala yang dilarang.
    Allah SWT berfirman dalam surat an-Najm yang artinya :
    “Maka apakah patut kalian (hai orang-orang musyrik) menganggap Latta, Uzza, dan Manath yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah) ? Apakah (patut) untuk kalian (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan? Yang demikian itu tentulah sesuatu pembagian yang tidak adil” ( Q.S : An-Najm : 19-22)
    Siapakah Latta. Uzza, dan Manath ? Berkata Ibnu Katsier: “Latta adalah sebuah batu persegi yang berukiran di atasnya dibangun sebuah rumah yang diberi tirai/kelambu dan juru kunci. Di Sekitarnya merupakan tanah yang disucikan oleh penduduk Thaif (Pada zaman jahiliyah) yakni suku Tsaqief.” (Fathul Majid).

    Berkata Ibnu Abbas : “Latta adalah seorang dermawan yang membuat kue untuk orang-orang haji. Ketika dia meninggal, mereka beri'tikaf dikuburannya”. (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam shahihnya). Dalam riwayat lain : “Latta adalah batu persegi batu putih yang semula dijadikan sebagai alas untuk membuat kue. Maka ketika pemiliknya meninggal, suku tsaqief menyembahnya sebagai pengagungan kepada pemiliknya. (Fathul Majid). Adapun Uzza, berkata Ibnu Jarir : “Uzza adalah sebuah pohon yang dibangun diatasnya bangunan dengan diberi tirai/kelambu di daerah Makah dan Madinah. Dahulu diagungkan oleh kaum Quraisy (pada zaman jahiliyah).
    Adapun Manath adalah sebuah berhala yang terletak disumber air di Qudaid antara Makah dan Madinah. Berhala ini diagungkan oleh suku Khuza’ah, Aus dan Khazraj. Dan mereka memulai haji dari tempat ini.” (Fathul Majid).

    1. Memberikan Sesajen
    Apa yang dilakukan sebagian kaum muslimin dizaman ini berupa memberikan sesajen-sesajen pada kuburan, pohon-pohon dan batu-batu yang dianggap keramat sama persis dengan apa yang kaum musyrikin lakukan, sebagaimana Allah kisahkan dalam al-Qur'an tentang mereka dalam surat al-An'aam :
    “Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bahagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan oleh Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka : “Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami”. Maka sesajen-sesajen yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah ; dan sesajen-sesajen yang diperuntukkan bagi Allah, maka sesajen itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu, (Q.S : al-An'aam : 126)

    Apa yang dilakukan oleh sebagian yang mengaku muslimin hari ini dengan memberikan sesajen-sesajen, apakah dalam bentuk setengah gelas minyak, kembang tujuh warna, sembelihan-sembelihan, kepala kerbau, kambing ataupun hasil panen dan kebun mereka semua itu merupakan bentuk sesajen yang dilarang dalam ayat diatas.

    2. Meminta Syafa'at
    Diantara bentuk peribadatan kaum muslimin pada zaman ini adalah meminta syafa'at kepada yang telah mati. Mereka berkeyakinan kalau orang-orang shalih yang telah mati, batu-batu yang pernah diduduki oleh para wali, pohon yang pernah dijadikan naungan oleh para nabi atau wali, dianggap memiliki keistimewaan dan kedekatan di sisi Allah, sehingga mereka meminta pembelaan kepadanya disisi Allah kelak. Hal ini persis seperti alasan yang dikemukakan oleh kaum jahiliyah ketika mereka beribadah kepada Latta, Uzza, dan Manath. Allah SWT kisahkan keadaan mereka dalam firman-Nya :
    “Dan mereka beribadah kepada selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pembela-pembela kami di sisi Allah”. Katakanlah: “Apakah kalian mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi?” Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan (itu).” (QS. Yunus: 18).

    3. Tawasul
    Diantara bentuk peribadatan kaum muslimin pada zaman modern ini adalah Tawasul. Tawasul adalah menjadikan kuburan, orang-orang yang sudah meninggal, batu-batu atau peninggalan para wali sebagai perantara dalam mendekatkan diri mereka kepada Allah. Atau sebagai perantara dalam berdoa kepada Allah. Ini pun persis seperti peribadatan kaum jahiliyah kepada Latta, Uzza dan Manath. Tidaklah mereka menyembahnya kecuali dengan alasan tersebut. Allah SWT berfirman : “Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata) : “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-sedekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar,” (Q.S : az-Zumar : 3). Mereka mengira bahwa untuk berdoa kepada Allah, membutuhkan perantara.Seperti halnya untuk bertemu presiden, harus melalui perantara. Mereka menyamakan kedudukan Allah dengan makhluk-Nya.

    4. Meminta Barakah
    Bentuk peribadatan masa kini kepada kuburan-kuburan, pohon-pohon atau batu-batuan yang dianggap keramat adalah untuk mengharapkan berkah, kekuatan ghaib atau yang merka istilahkan dengan “isi”.

    Hal ini juga persis dengan apa yang telah dilakukan oleh musyrikin jahiliyah pada berhala-berhala mereka. Mereka menggantungkan pedang-pedang mereka dipohon tertentu yang mereka namakan dengan dzatu anwat sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Waqid al-laitsi: “Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika keluar ke Hunain, beliau melewati satu pohon yang bagi kaum musyrikin disebut Dzatu Anwath yang mereka biasa menggantungkan padanya senjata-senjata mereka. Maka mereka berkata : “Wahai Rasulullah, jadikaalah bagi kami Dzatu Anwath sebagaimana mereka mempunyai Dzatu Anwath!” Maka Nabi SAW menjawab ; “Subhanallah! Ini adalah sebagimana perkataan kaum Musa : ”Jadikanlah bagi kami tuhan-tuhan sebagaimna mereka mempunyai tuhan”. Dan demi dzat yang diriku berada ditangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kalian”. ( HR.Tirmidzi dan ia berkata : hadist Shahih )

    Wallaahu a’lam bisshawab
    posted by admin BAI @ 1:33 PM   0 comments
    June 06, 2009
    23 DARI 30 TANDA-TANDA KEMUNAFIKAN
    1. Dusta
    2. Khianat
    3. Fujur dalam pertikaian
    4. Ingkar janji
    5. Malas beribadah
    6. Riya'
    7. Sedikit berdzikir
    8. Mempercepat shalat
    9. Mencela orang-orang taat dan shalih
    10. Memperolok-olok Al-Quran, As-Sunnah, dan Rasulullah
    11. Bersumpah palsu
    12. Enggan berinfak
    13. Tidak memiliki kepedulian terhadap nasib kaum muslimin
    14. Suka menyebarkan kabar dusta
    15. Mengingkari takdir
    16. Mencaci maki kehormatan orang-orang shalih
    17. Sering meninggalkan shalat berjamaah
    18. Membuat kerusakan di muka bumi dengan dalih mengadakan perbaikan
    19. Tidak kesesuaian antara zhahir dan batin
    20. Takut terhadap kejadian apapun
    21. Berudzur dengan dalih dusta
    22. Menyuruh kemunkaran dan mencegah kema'rufan
    23. Bakhil
    posted by admin BAI @ 1:32 PM   0 comments
    Wajibnya Shalat Berjamaah Meskipun Buta
    Diantara yang menunjukkan wajib nya shalat berjama'ah adalah tidak adanya Rukhshah(keringanan) bagi orang yang buta.maka bagaimana dengan orang-orang yang masih dapat melihat dengan normal?

    Dikisahkan bahwa Abdullah bin Umi Maktum, ra.pernah meminta keringanan untuk tidak shalatberjama'ah mesjid dan menemukan berbagai macam udzurnya ,diantaranya:

    1. Buta Matanya dan Tidak Adanya Penuntunnya
    Diriwayatkan dalam shahih muslim dari Abu hurairah ra. ;bahwa seseorang yang buta datang menemui Rasullullah saw seraya berkata:
    “Wahai Rasullulah,sungguh aku tidak memiliki penuntun yang biasa menuntun ku ke mesjid”.orang itu meminta keringan kepada Rasullullah saw maka rasullulah pun mengizinkan-nya.Namun kemudian ketika orang itu,berpaling,Rasullullah saw memanggilnya seraya berkata:”Apakah engkau mendengar panggilan untuk shalat?dan dia menjawab: “ya”.Maka beliau saw bersabda:kalau begitu penuilah!”(HR. Shahih Muslim dalam kitabul Masaajid)
    Dalam Hadist diatas sangat jelas disebutkan bahwasanya Rasullullah saw tidak memberikan udzur bagi orang buta tersebut,jika ia masih mendengarkan panggilan adzan.

    Syaikh Ibnu Ustsaimin rt. menyatakan bahwa dapat mendengar adzan adalah ukuran jarak rumahnya dari masjid.Jadi selama dia masih mendengar adzan,dia masih dianggap dekat dan tidak ada keringanan baginya.

    2. Jauh Rumahnya
    Dalam riwayat lain yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abdullah bin Umi Maktum bahwa ia meminta keringanan kepada nabi saw dengan berkata:
    Wahai Rasullulah, aku adalah orang yang buta dan jauh rumahnya.Sedangkan aku memiliki penuntun yang selalu tidak bersamaku. Apakah aku shalat dirumahku?Rasullullah saw bertanya:”Apakah engkau mendengar adzan?ia menjawab: “ya”.Maka Beliau bersabda:”kalau begitu aku tidak mendapatkan rukshah untukmu.” (HR.Abu Daud dalam kitabus shalah,bab at-tasydid fii tarki ash-shalah.no.548)

    Dlam Hadist Ke 2 ini terdapat alasan yang ketiga disamping alasan buta tidak memiliki penuntun karena jarak rumahnya ke mesjid jauh.

    Ibnu Khuzaimah ra. ketika menukil hadist ini memberi judul babnya”Bab perintah bagi orng yang buta untuk mengikuti shalat berjamaah meskipun rumahnya jauh dari masjid,tidak ada penuntunnya yang mau menuntun ke shalat jamaah adalah faridlah (wajib hukumnya)”.

    3.Diantara Rumahnya dengan Masjid Melewati Kebun-kebun Kurma dan Semak Belukar
    Dalam riwayat lain bahkan disebutkan ,diantara rumah Addullah Ibnu umi maktum dan mesjid terdapat pepohonan kurma dan semak belukar.Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam riwayat imam Ahmad dari Addullah bin umi maktum,bahwa ia berkata kepada Rasullulah SAW :
    “Wahai Rasulullah saw “Antara rumahku dengan masjid banyak pohon kurma dan semak belukar.dan tidak orang yang dapat menuntunku.Apakah boleh bagiku untuk shalat dirumahku?”Rasulullah bertanya:”Apakah engkau mendengar iqamah? ia menjawab: “ya”.Maka Rasulullah saw bersabda: “Kalau begitu datangilah panggialan tersebut!”.(HR.Ahmad)

    4.Masih Banyaknya Binatang Buas dan Berbisa disekitar Kota Madinah
    Dalam Hadist lain masih ada udzurnya Pada Abdullah bin umi maktum,namun tetap tidak menjadikannya mendapatkan keringanan yaitu diantara masjid dengan rumahnya masih banyak binatang buas atau binatang berbahaya sebagaimana diriwayatkan oleh imam Abu Daud dari Abdullah bin umi maktum,bahwa ia mengatakan:
    “Wahai Rasulullah ,sesungguhnya di kota madinah ini masih banyak binatang-binatang buas dan binatang yang berbahaya .Maka Nabi saw bertanya:”Apakah engkau mendengar hayya 'ala shalah ,hayya 'alal falah?Kalau ya ,maka segeralah engkau penuhi panggilan itu!”. (HR.Abu Daud bab Tasydid fi tarqil jama'ah no.548:hakim dalam Mustadrak kitab ash shalah,dishahihkan oleh Dzahabi).

    Ibnu Khuzaimah menyebutkan hadist ini dalam kitab shahihnya dengan judul”bab perintah bagi orang yang buta untuk menghadiri shalat berjamaah walaupun ia khawatir terhadap binatng berbisa /buas jika menghadiri jama'ah”. (Shahih ibnu Khuzaimah ,kitab al-imamah fi shalah 2/367).

    5.Dalam Keadaan Tua dan Sudah Renta
    Udzur lainnya bagi Abdullah bin umi maktum adalah umur beliau.Disamping beliau ra ,buta ,ia adalah seorang yang tua renta.sebagaimana diriwayatkan oleh thabrani dari Abu Umamah .ia berkata : Ibnu Umi Maktum datang ,ia adalah seorang buta turun tentangnya ayat abasa wa tawalla an ja'ahul a'ma,ia adalah seorang dari Quraisy datng kepada Rasulullah saw dan berkata:
    Wahai Rasulullah,ayah dan ibuku sebagai jaminan untukmu.Sungguh sebagaimana yang engkau lihat ,adalah orang yang telah tua umurnya,rapuh tulangku,(renta),hilang pandanganku(buta),dan aku memiliki penuntun yang tidak cocok denganku,apakah engkau memiliki Rukshah untukku agar aku shalat di rumah ?rasulullah saw bertanya apakah engkau mendengar suara muadzin,di rumah yang kamu tinggal di dalamnya?ia menjawab “ya”.Maka Nabi pun Bersabda:”Aku tidak memiliki keringanan untukmu.sungguh kalau orang yang tidak hadir shalat jamaah ke masjid itu mengetahui apa pahalanya orang yang berjalan menuju shalat berjama'ah .niscaya ia akan mendatanginya walaupun merangkak dengan kedua tangan dan kakinya”. (dikutip dari at-targhib wa tarhib oleh al-hafidh al-mundziri.dihasankan oleh syaikh Muhammad Nashiruddin al-Bani dalam shahih targhib wa tarhib 1/247)

    Berkata Imam Ibnul Mundzir ketika member judul hadist hadist ini dengan”Dzikrul ijab Hudzuril jamaah 'alal umyan wain ba'udat manaziluhum 'anil masjid walyadullu Dzalika 'ala an na zhudal,jamaah fardlu la ndbun “(penyebutan tantang wajibnya menghadiri jamaah atas orang yng buta walaupun jauh rumahnya dari masjid yang demikian menunjukkan bahwa menghadiri shalat jamaah adalah wajib,bukan anjuran)”. (al-ausath fi sunan wa ijma' wal ikhtilaf,4/132)

    Beliau juga berkata: Jika orang yang buta tidak mendapatkan udhur untuk meninggalkan shalat jamaah maka orang yang memiliki penglihatan normal lebih-lebih lagi.tidak ada keringanan sama sekali baginya.(Al-ausath fi sunan wal ijma' wal ikhtilaf,4/132)

    Imam al-khathabi berkata:”Dalam hadist ini ada dalil bahwa menghadiri shalat jamaah adalah wajib.kalau saja shalat jamaah itu haya anjuran ,maka yang lebih pantas untuk meninggalkannya adalah orang yang memiliki udzur dan kelemahan atau orang yang seperti Abdullah bin Umi Maktum(Ma'alimus Sunan 1/160).
    Dari hadist-hadist diatas kita melihat ketegasan hukum wajibnya shalat jama'ah.Kita melihat udzur-udzur yang ada pada Abdullah bin umi maktum sangat banyak,seperti buta,tua umurnya,(renta)tidak ada penuntun,jauh rumah dari mesjid,banyaknya pepohonan dan semak belukar,dan banyaknya binatang buas/berbisa.Namun demikian, Rasulullah saw tetap tidak memberikan keringanan untuknya meninggalkannya shalat berjama'ah.

    Tidak mungkin bagi seorang Rasul saw yang mulia dan sangat sayang kepada umatnya membiarkan seseorang yang memiliki udzur-udzur diatas tanpa mendapatkan keringanan.Kecuali perkara itu adalah faridlah dan kewajiban yang telah Allah tetapkan.

    Maka dengan alasan apalagikah kaum muslimin meninggalkan shalat jama'ah ke mesjid,padahal mereka dalam keadaan tidak buta,kuat badannya,muda umurnya,kuat jalannya dan dekat rumahnya dengan masjid?

    (Diringkas dari kitab Ahammiyyatus shalatul jama'ah 'karya Dr.Fadl Ilahi hal.46-51).
    Wallaahu a’lam...
    posted by admin BAI @ 1:29 PM   0 comments
    June 05, 2009
    Generasi Qur'ani
    Menjadi Generasi Qur’ani ? Why not ?!

    “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan”. (QS. Al Maidah:15)

    Untuk menjadi generasi Qur’ani, berarti kita harus berakhlak sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an. Betul tidak ? (betul…) Al Qur’an telah menjelaskan bahwa dalam jiwa manusia tersimpan suatu landasan akhlak yang lurus, sejak dia diciptakan. Disamping itu, manusia telah dianugerahi petunjuk untuk mengenal suatu kebaikan dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Karakter seseorang akan terbentuk dari kebiasaan hidup kita sehari-hari.

    Dalam Al Qur’an dan Hadits terdapat kaidah-kaidah Islam yang khusus berkaitan dengan sebagian kebiasaan atau peraturan, diantaranya :

    1. Sederhana dalam makan, minum dan berinfak tanpa berlebihan dan kikir.
    Allah Berfirman :
    “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tiddak pula kikir dan adalah (pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang demikian.” (QS Al Furqon:67)


    2. Berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.
    Allah berfirman :
    “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) ysng ia menghadap padanya. Maka berlomba-lombalah kamu ( dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (dari kiamat).” (QS Al Baqarah:148)

    3. Tolong menolong dalam kebaikan dan tidak tolong menolong dalam kejahatan
    Allah berfirman :
    “Dan tolong menolongklah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya. (QS. Al Maidah:2)

    4. Bermuamalah dengan lemah lembut
    Rasulullah SAW bersabda kepada Aisyah :
    “Sungguh tiada kelemah lembutan berada pada sesuatu kecuali dia menghiasinya dan tidak lah ia tercabut dari sesuatu kecuali dia memburukkannya.”

    5. Mencintai kebaikan pada saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri
    Rasulullah SAW bersabda :
    “Tiadalah beriman salah seorang dari kalian sehingga Ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang dicintai untuk dirinya”

    Labels:

    posted by the_ant's blog @ 10:47 AM   0 comments
    June 03, 2009
    Al-Quran dan ASI
    PERHATIAN !
    Artikel ini bukan materi perkuliahan. Namun hanya sebagai suplemen dari perkuliahan mengenai ASI Dalam Islam dari BAI FK Unissula. Materi Kuliah akan dimuat pada kesempatan berikutnya.


    "Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta..." (QS. Thaahaa, 20:124)

    Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. Luqman, 31:14)

    Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.1 Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

    Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar. 2

    Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ.

    Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.

    Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3. 3

    Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung. 4

    Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI.5 Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung.6
    Fakta tentang "Makanan Paling Segar" [ASI]
    Full hygiene may not be established in water or foodstuffs other than mother’s milk.
    Fakta tentang ASI tidak berhenti hanya sampai di sini. Peran penting yang dimainkannya terhadap kesehatan bayi berubah seiring dengan tahapan-tahapan yang dilalui bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu. Kandungan ASI berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini. ASI, yang selalu siap setiap saat dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai, memainkan peran utama dalam perkembangan otak karena gula dan lemak yang dikandungnya. Di samping itu, unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.
    Meskipun disebut sebagai susu, cairan ajaib ini sebenarnya sebagian besarnya tersusun atas air. Ini adalah ciri terpenting, sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar bersih dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau bahan makanan, selain pada ASI. Namun ASI – sedikitnya 90% adalah air – , memenuhi kebutuhan bayi akan air dalam cara yang paling bersih dan sehat.
    ASI dan Kecerdasan
    Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan otak pada bayi yang diberi ASI lebih baik daripada bayi lain. Penelitian pembandingan terhadap bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik oleh James W. Anderson – seorang ahli dari Universitas Kentucky – membuktikan bahwa IQ [tingkat kecerdasan] bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.7
    Apakah ASI Dapat Memerangi Kanker?
    Berdasarkan hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan tulisan yang telah terbit, melindungi bayi terhadap kanker. Hal ini telah diketahui, walaupun secara fakta mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika sebuah protein ASI membunuh sel-sel tumor yang telah ditumbuhkan di dalam laboratorium tanpa merusak sel yang sehat mana pun, para peneliti menyatakan bahwa sebuah potensi besar telah muncul. Catharina Svanborg, Profesor imunologi klinis di Universitas Lund, Swedia, memimpin kelompok penelitian yang menemukan rahasia mengagumkan ASI ini.8 Kelompok yang berpusat di Universitas Lund ini menjelaskan kemampuan ASI dalam memberikan perlindungan melawan beragam jenis kanker sebagai penemuan yang ajaib.
    Awalnya, para peneliti memberi perlakuan pada sel-sel selaput lendir usus yang diambil dari bayi yang baru lahir dengan ASI. Mereka mengamati bahwa gangguan yang disebabkan oleh bakteri Pneumococcus dan dikenal sebagai pneumonia berhasil dengan mudah dihentikan oleh ASI. Terlebih lagi, bayi yang diberi ASI mengalami jauh lebih sedikit gangguan pendengaran dibandingkan bayi yang diberi susu formula, dan menderita jauh lebih sedikit infeksi saluran pernapasan. Pasca serangkaian penelitian, diperlihatkan bahwa ASI juga memberikan perlindungan melawan kanker. Setelah menunjukkan bahwa penyakit kanker getah bening yang teramati pada masa kanak-kanak ternyata sembilan kali lebih sering menjangkiti anak-anak yang diberi susu formula, mereka menyadari bahwa hasil yang sama berlaku pula untuk jenis-jenis kanker lainnya. Menurut hasil penelitian tersebut, ASI secara tepat menemukan keberadaan sel-sel kanker dan kemudian membunuhnya. Adalah zat yang disebut alpha-lac (alphalactalbumin), yang terdapat dalam jumlah besar di dalam ASI, yang mengenali keberadaan se-sel kanker dan membunuhnya. Alpha-lac dihasilkan oleh sebuah protein yang membantu pembuatan gula laktosa di dalam susu.9
    Berkah Tanpa Tara Ini Adalah Karunia Allah

    Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. 10 Pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silam di dalam ayat-Nya: ”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan..." (QS, Al Baqarah, 2:233)

    Sang ibu bukanlah yang memutuskan untuk membuat ASI, sumber zat makanan terbaik bagi bayi yang lemah yang memerlukan makanan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang menentukan beragam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah Yang Mahakuasa-lah, Yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlihatkan kasih sayang kepadanya, Yang menciptakan ASI untuk bayi di dalam tubuh sang ibu. Sumber http://www.harunyahya.com/

    Footnote:
    1- “High-Risk Newborn—The Benefits of Mother’s Own Milk,” University of Utah Health Sciences Center, www.uuhsc.utah.edu/healthinfo/pediatric/Hrnewborn/bhrnb.htm
    2- Ibid.
    3- C. Billeaud, et al., European Journal of Clinical Nutrition, 1997, vol. 51, 520-526.
    4- "Breast milk 'does cut heart risk'," 1 March 2004, http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3523143.stm
    5- "Breast milk helps reduce obesity," 2 May 2004, http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3673149.stm
    6- Ibid.
    7- Tim Whitmire, “IQ Gain from Breastfeeding,” http://abcnews.go.com/sections/living/DailyNews/breastfeeding990923.html
    8- “Breakthrough in Cancer Research,” www.mediconvalley.com/news/Article.asp?NewsID=635
    9- Peter Radetsky, "Human Breast Milk Kills Cancer Cells," Discover 20, No. 06, June 1999.
    10- Rex D. Russell, “Design in Infant Nutrition,” www.icr.org/pubs/imp/imp-259.htm

    Labels:

    posted by admin BAI @ 1:16 PM   1 comments
    Cahaya Cinta Dalam Gelapnya Lorong Telinga
    PERHATIAN !
    Artikel ini bukan materi perkuliahan. Namun hanya sebagai suplemen dari perkuliahan mengenai Pendengaran dari BAI FK Unissula. Materi Kuliah akan dimuat pada kesempatan berikutnya.


    Oleh: Catur Sriherwanto
    Dari lorong gelap telinga terpancarlah seberkas cahaya. Nur itu menghidupkan nurani yang kemudian bertasbih mengagungkan Sang Pencipta.

    Mendengar namanya saja orang mungkin tidak berminat membincangkannya. Bahkan tak jarang orang menghabiskan waktu berjam-jam membersihkan telinga dari kotoran dekil itu, tanpa sedikit pun terlintas di benaknya akan makna agung di balik “kotoran telinga”.

    Sosoknya kecil, basah, lengket, dan licin. Asal-usulnya dari lorong gelap nan sempit. Semua ini hanya membuat orang jijik, bahkan nyaris melupakannya sama sekali. Seolah satu tanda-tanda kekuasaan Allah yang mahadahsyat ini tiada berguna, kosong makna, atau tanpa tujuan, sehingga wajarlah jika tercampakkan begitu saja.

    Padahal, Allah mengingatkan manusia agar tidak berpaling dari tanda-tanda kekuasaan-Nya, meski sekecil dan seremeh “kotoran telinga”.

    Allah menyuruh manusia agar tidak mencontoh perilaku semacam itu: “Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling daripadanya”. (QS. Yusuf, 12:105)

    Manusia perlu berprasangka baik terhadap Allah dan meluangkan waktu sejenak guna merenungkan penciptaan “kotoran telinga”. Dengan hati yang bersih dan terbuka, maka akan tersingkaplah tanda-tanda kebesaran Allah pada ciptaan-Nya yang satu itu.

    “Kotoran telinga” sejatinya bukanlah zat pengotor. Sebaliknya, justru “kotoran telinga” itulah bukti keberadaan perangkat pembersih telinga. Perangkat ini secara otomatis bekerja membersihkan telinga setiap detik, tanpa kita sadari.

    Dalam bahasa ilmiah, si kecil lengket ini dinamakan cerumen (ear wax, lilin telinga). Wujudnya cair kental dan menyerupai lilin berwarna kekuningan. Lilin ini dikeluarkan oleh kelenjar tertentu yang melapisi saluran telinga bagian luar.

    Allah menciptakan sekecil apa pun benda di alam ini dengan maksud dan tujuan yang benar, penuh manfaat dan kebaikan, tak terkecuali lilin telinga. Setidaknya ada tiga manfaat lilin telinga yang berhasil diungkap ilmuwan: (1). pembersih, (2). pelembab, dan (3). pembunuh kuman berbahaya.

    Ketiga manfaat itu diciptakan Allah dalam rangka memelihara telinga manusia agar manusia dapat mendengar dengan sempurna selama hidupnya. Ini adalah sebentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang lemah, yang sudah sepatutnya bersyukur atas pemberian telinga berikut lilinnya itu. Hal ini sebagaimana yang Allah perintahkan: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An Nahl, 16:78)

    Allah Maha Tahu bahwa para hamba-Nya tidak bakal sanggup untuk setiap detik memelihara kebersihan saluran telinganya sendiri, meskipun hanya dua buah. Oleh karena itu, dengan kasih sayang-Nya, Allah mengaruniai manusia sistem pembersihan telinga.

    Nikmat besar pemberian Allah ini nyaris tidak pernah kita sadari. Bahkan sedikit sekali manusia bersyukur atas nikmat tak terkira berupa pendengaran ini, sebagaimana penegasan-Nya dalam Al Qur’an: “Katakanlah: Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur.” (QS. Al Mulk, 67:23)

    Allah menciptakan perangkat luar biasa yang mampu mengeluarkan lilin telinga ini secara otomatis dari lubang telinga. Lilin telinga berpindah dari bagian dalam menuju ke luar saluran telinga. Perpindahan ini diakibatkan oleh perpindahan sel-sel kulit pada permukaan saluran telinga.

    Sel-sel ini ibarat ban atau tangga berjalan yang senantiasa bergerak mengangkut gumpalan lilin telinga di atasnya. Sembari terangkut dan terbawa menuju bagian luar telinga, lilin ini menangkap kotoran, debu, dan butir-butir pengotor yang ada di saluran telinga itu untuk dibuang keluar. Proses ini dibantu oleh gerakan rahang, misalnya saat orang mengunyah.

    Lilin juga berfungsi melumasi, melembabkan dan melembutkan kulit saluran telinga. Hal ini mencegah kulit dari kekeringan dan rasa gatal, sehingga manusia dapat mendengar dengan nyaman.

    Kandungan zat-zat seperti asam lemak jenuh dan enzim lisozim pada lilin telinga sungguh ampuh membunuh mikroba. Termasuk di antaranya adalah bakteri penyebab penyakit yang sangat berbahaya seperti Haemophilus influenzae dan Staphylococcus aureus.

    Itulah segores kisah tentang lilin telinga (bukan kotoran telinga), yang sedari kecil kita tidak pernah meminta kepada Allah agar diberi. Namun keberadaanya itulah bukti hamparan cinta dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Dialah Allah, yang memberi tanpa diminta, dan tanpa meminta imbalan.

    Allah tidak sekedar Pencipta dan Pemberi telinga, namun juga Pemelihara telinga. Ketiga Sifat Allah itu menjadikan manusia dapat mendengar suara setiap saat dengan sempurna, aman dan nyaman.

    Sekali lagi, lilin telinga sejatinya bukanlah kotoran telinga! Lilin telinga hanyalah secuil bukti mungil kebesaran Allah dalam mencipta dan memelihara ciptaan-Nya. Dialah Allah, Sang Maha Pencipta, Maha Pemelihara:

    Dia pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Rabb kamu; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. (QS. Al An’aam, 6:102)

    Labels:

    posted by admin BAI @ 1:05 PM   0 comments
    Al-Quran
    "Dengan menyebut nama Allah yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang"

    "Dan sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan jangan kamu ikuti jalan-jalan (lainnya), sebab jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Allah berwasiat kepada kamu semoga kamu bertaqwa"
    (QS. al-An'am : 153)

    "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu..."
    (al-Qashash : 77)

    Artikel Lainnya
    Arsip Artikel
  • Arsip Sesuai Relevansi
  • Archive
    Kalender Kegiatan
    BASIC TRAINING
    Informasi seputar ANTIBODY XVIII (Annual Training for Better Organization and Islamic Health Community) klik di sini
    Tinggalkan Pesan
    Facebook

    LINK PARTNER
  • FULDFK
  • STATS